Jika Anda memiliki dua buah iPad, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Mark Robert. Dengan menggunakan dua buah iPad, ia membuat efek lubang aneh yang luar biasa di tubuhnya.
Caranya cukup mudah. Ia mengikatkan satu buah iPad 2 di depan dada dan satu unit lagi di bagian belakang, di punggung. Setelah meletakkan keduanya, Anda dapat melihat sebuah lubang besar di tubuhnya.
Dikutip dari Gizmodo, 31 Oktober 2011, Robert yang merupakan mekanik teknik Jet Propulsion Laboratory, NASA. Ia tergabung dalam tim yang mendesain Mars Rovers, sebutan untuk kendaraan penjelajah Mars masa depan.
Ia mengaku menghabiskan waktu 5 tahun untuk mendesain dan mengembangkan hardware di kendaraan penjelajah tersebut. Dan di sela waktu luang, ia memikirkan cara untuk membuat kostum halloween terbaik seperti yang dibuatnya tersebut.
Sebelumnya, kostum halloween tersebut lebih dulu ia lubangi dan diberi pewarna serupa dengan warna merah darah. Untuk mengesankan bahwa perutnya bolong, ia menggunakan kamera iPad yang ada di perut dan punggungnya untuk menayangkan apa yang ada di hadapan perangkat tersebut, di depan dan di belakang tubuh Robert.
Lewat konektivitas internet, gambar yang ditangkap kamera iPad yang ada di belakang, ia pancarkan ke iPad yang ada di depan tubuhnya dan sebaliknya. Hasilnya, orang yang melihat perut Robert bisa melihat “tembus” hingga ke belakang tubuh Robert. Demikian pula jika melihat dari belakang.
“Jika Wi-Fi Anda tidak begitu bagus, Anda bisa memanfaatkan hotspot Wi-Fi portabel di saku Anda,” kata Robert. “Selain itu, jika pesta Halloween berlangsung kurang menyenangkan, Anda tetap bisa memainkan Angry Birds di perut Anda,” ucapnya.
Situbondo - Warga Dusun Krajan, Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandingan, Situbondo digegerkan dengan munculnya gundukan tanah di dlam sebuah mushola. Gundukan tanah yang muncul di atas keramik ini menyerupai bentuk manusia.

Tidak dikatahui secara pasti, dari mana asal tanah yang jika diperhatikan sekilas, mirip manusia sedang terlentang tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, pertama kali yang mengetahui keanehan itu adalah Ibu Sulaksana, anak pengelola Mushola. Awalnya, Sulaksana sempat mengira gundukan itu tanah rayap.
Ibu Sulaksana sendiri menerangkan, munculnya tanah itu diperkirakan pada malam Jumat lalu. "Saat itu paginya saya mau menyapu di dalam mushola, saya pikir ada orang tidur setelah saya amati ternyata hanya gundukan tanah," tuturnya, , Selasa (16/2/2010).
Namun, meski sudah 5 hari, tanah tersebut hingga saat ini masih terlihat basah.
Kabar munculnya tanah mirip manusia itu dengan cepat beredar di masyarakat. Kini Mushola itu tidak pernah sepi dari warga hanya untuk melihat keanehan tersebut. Bahkan sejumlah warga menganggap kalau tanah itu memiliki kesaktian.
Pengamatan detiksurabaya.com, warga yang berkunjung ke Mushola itu sebagian besar menabur bunga di gundukan tanah itu. "Ini merupakan kebesaran dan keagungan Allah, jadi perlu untuk kita hormati," tutur A Nawi, salah satu warga dari Kecamatan Besuki.
Sering Terjadi Hal Aneh
Singkat cerita, konon almarhum Mbah Sujitno pendiri Mushola terkenal sebagai orang sakti. Sejak Mbah Sujitno meninggal, warga mengaku sering melihat keanehan di dalam mushola itu.
"Dulu pernah ada kejadian juga, tiba-tiba muncul cahaya mirip lampu petromak, tapi kemuadian cahaya itu hilang," terang Razak, salah satu warga setempat.
Dari informasi yang dihimpun, pertama kali yang mengetahui keanehan itu adalah Ibu Sulaksana, anak pengelola Mushola. Awalnya, Sulaksana sempat mengira gundukan itu tanah rayap.
Ibu Sulaksana sendiri menerangkan, munculnya tanah itu diperkirakan pada malam Jumat lalu. "Saat itu paginya saya mau menyapu di dalam mushola, saya pikir ada orang tidur setelah saya amati ternyata hanya gundukan tanah," tuturnya, , Selasa (16/2/2010).
Namun, meski sudah 5 hari, tanah tersebut hingga saat ini masih terlihat basah.
Kabar munculnya tanah mirip manusia itu dengan cepat beredar di masyarakat. Kini Mushola itu tidak pernah sepi dari warga hanya untuk melihat keanehan tersebut. Bahkan sejumlah warga menganggap kalau tanah itu memiliki kesaktian.
Pengamatan detiksurabaya.com, warga yang berkunjung ke Mushola itu sebagian besar menabur bunga di gundukan tanah itu. "Ini merupakan kebesaran dan keagungan Allah, jadi perlu untuk kita hormati," tutur A Nawi, salah satu warga dari Kecamatan Besuki.
Sering Terjadi Hal Aneh
Singkat cerita, konon almarhum Mbah Sujitno pendiri Mushola terkenal sebagai orang sakti. Sejak Mbah Sujitno meninggal, warga mengaku sering melihat keanehan di dalam mushola itu.
"Dulu pernah ada kejadian juga, tiba-tiba muncul cahaya mirip lampu petromak, tapi kemuadian cahaya itu hilang," terang Razak, salah satu warga setempat.

Wisata Rumah Dalem Tengah
Rumah Dalem Tengah merupakan rumah Ke Pate Alos. Beliau mempunyai nama asli Bagus Kasim putera dari Kyai Wiroborto asal Desa Tanjung Pamekasan Madura. Beliau pernah menjadi demang di daerah Demung (Besuki) Rumah ini tepatnya berada di gang masuk sebelah utara Alun-Alun Besuki. Rumah ini dulunya dipergunakan sebagai tempat pertemuan antara Ke Pate Alos dan masyarakat bawahannya, menurut informasi rumah ini ditempati sejaman dengan lahirnya kota Besuki. Bangunan ini merupakan cagar budaya yang perlu di lestarikan.
Raden Bagus Kasim al Wirodipuro al Ki Pate Alos lahir pada minggu ketiga bulan Rabiul Awal 1162 H / 1741 M di Tanjung Jambul Pamekasan Madura Adalah putra Raden Abdurahman al Wirobroto. Orang yang pertamakali membabad tanah besuki. Beliau adalah cucu Raden Abdullah Surowikromo yang masih keluarga KRATON MATARAM (Susuhunan Pakubuwono II) Eyang Lelono dan akhirnya menetap di Tanjung Jambul Pamekasan Madura.
Asal mula tanah besuki, berawal dari hijrahnya Raden Abdurahman al Wirobroto pada 10 Asyuro 1164 H / 1743 M ke desa Demung, dikarenakan daerah Tanjung Jambul Pamekasan terjadi NEMOR KARA ( kemarau panjang ) yang menyengsarakan rakyat. Waktu itu Raden Wirobroto memutuskan untuk hijrah ke tanah Jawa mencari tanah baru untuk bercocok tanam, akhirnya Beliau tiba di desa Demung yang dikenal dengan nama NAMBEKOR ( berasal dari kata NAMBEG / berlabuh ) dan membuka hutan disana, sedangkan untuk tempat berteduh dan istirahat Kiai Wirobroto membuat rumah dari ATAQ ( daun kelapa yang dirajut untuk dijadikan atap rumah tepatnya di Bujug Se Pacar ) pada waktu itu oleh Tumenggung Sentong dijadikan Kademangan. Pucuk dicita ulampun tiba, berkat kerja keras tanpa mengenal putus asa hasil panen Raden Wirobroto melimpah ruah. Dengan perasaan senang Raden Wirobroto membawa hasil panennya ke Tanjung Jambul Pamekasan Madura.
Berita tentang hal tersebut didengar oleh Tumenggung Sentong ( desa Demung adalah bagian dari kekuasaan Tumegung Sentong ) dan sang Tumenggung memanggil Raden Wirobroto. Namun Raden Wirobroto tidak mengindahkan perintah tersebut. Hingga terjadilah perseteruan diantaranya keduanya yang kemudian terjadi peperangan. Tercatat Tumenggung Sentong 3 kali menyerang Demung akan tetapi gagal dan akhirnya Tumenggung Sentong takluk pada Raden Bagus Kasim.
Berita tentang orang-orang Madura yang NAMBEG (hijrah/datang untuk merubah nasib/mencari pekerjaan) didesa Demung didengar pula olehTumenggung Banger dan beliau memanggil Raden Wirobroto dengan mengutus Wongso Mitro ke desa Demung dengan perantaraan Wongso Mitro, Raden Wirobroto berhasil diajak menghadap ke Tumenggung Banger. Sesampainya disana Raden Wirobroto disambut dengan baik dan dianugerahi hadiah oleh sang Tumenggung. Dan Raden Wirobroto pun pamit untuk kembali ke Demung.
……………………….Singkat cerita Raden Wirobroto sudah tua dan digantikan oleh putranya Raden Bagus Kasim (19 tahun) yang lahir di Desa Tanjung Umbul Pamekasan pada tahun 1760 M dan pada 12 Rabiul Awal 1181 H/1760 M diberi gelar WIRODIPURO ( WIRO : Pahlawan, DIPURO : Daerah ) oleh Tumenggung Joyo Lelono
Sewaktu beliau menggantikan ayahnya, Demung semakin ramai dan akhirnya diganti nama menjadi Besuki oleh Tumenggung Banger
Tercatat dalam sejarah kepemimpinan Beliau beberapa kejadian penting antara lain :
1. Beliau diminta bantuan oleh Kompeni Belanda menyerang Sentong dan Sentongpun berhasil dikalahkan.
2.Beliau juga diminta bantuan oleh Belanda bersama - sama Tumenggung Banger
danTumenggung Pasuruan menyerang Lumajang dan usaha tersebut berhasil.
3.Beliau bersama - sama para pemimpin, Tumenggung daerah Pesisir Timur Jawa ( Semarang Timur ) beserta bala tentara dari Sumenep dan Pamekasan berhasil menaklukkan Blambangan dan Nusa Barong, Dan beberapa kejadian penting lainnya.
Raden Bagus Kasim (59 th) wafat dan dimakamkan di Besuki pada minggu pertama bulan Rajabiah 1221 H/1800 M dan digantikan oleh putranya yang bernama Raden Bagus Syahirudin juga bergelar WIRODIPURO 2 juga wafat pada minggu pertama bulan Rajabiah 1271 H/1850 M dan dimakamkan di Besuki, tepatnya di Dusun Kauman Barat Besuki Situbondo Jatim. Sampai dengan sekarang wafatnya beliau diperingati tiap tahun oleh masyarakat Besuki yang dipusatkan di Pasarean Asta Pate Alos.
Langganan:
Postingan (Atom)